Dana Untuk Penanganan Kesehatan dan Dampak Ekonomi di Tabalong
TANJUNG, korankontras.net – Pemerintah Kabupaten Tabalong setelah merasionalisasikan kegiatan disemua SKPD akhirnya mendapat angka Rp 20 miliar yang akan diarahkan untuk penanganan wabah Covid-19.
“Dalam rangka menyikapi instruksi Menteri Dalam Negeri (Mendagri), hasil rasionalisasi di kegiatan SKPD sudah di kucurkan sekitar Rp 20 miliar diarahkan untuk pencegahan penyebaran percepatan penanganan Covid-19 di Tabalong” terang Bupati Tabalong, H. Anang Syakhfiani saat jumpa pers di Aula Ex. Bupati, Selasa (7/4) petang.
Anang mengatakan pertama dana tersebut akan diarahkan untuk penanganan kesehatan.
“Diantaranya pengoperasian kembali Rumah Sakit Umum Tanjung sebagai pusat penanganan wabah Corona serta perekrutan tenaga medis khusus wabah ini” terangnya.
Selanjutnya diarahkan untuk penanganan dampak ekonomi dan jaring pengaman sosial.
“Seperti bantuan sosial kepada masyarakat tidak mampu, untuk kebutuhannya sampai bulan Juni atau Oktober tergantung dampak ekonomi dan sosial daripada virus Corona ini” ungkapnya selaku Ketua Tim Gugus Tugas Covid-19 Tabalong.
Dana Rp 20 miliar tersebut akan ditempatkan di pos belanja tak terduga.
“Jadi ini sifatnya kredit anggaran, kita berharap seminggu atau dua minggu lagi wabah Corona ini hilang, otomatis dana ini akan kita kembalikan ke posnya masing-masing” ujarnya.
Ia juga menambahkan dana tersebut diambil dari bebeapa pos anggaran.
“Seperti pos anggaran perjalanan dinas, kegiatan bimtek, konsultasi serta rapat – rapat. Ini kita pangkas untuk kebutuhan sampai bulan Juni” ujar Anang lagi
Dana Rp 1 miliar Hampir Habis
Anang menambahkan sebelumnya dana untuk penanganan Covid-19 di Tabalong sekitar satu miliar.
“Satu miliar itu hanya sementara, dana itu sudah hampir habis kita gunakan untuk beli APD, masker, operasional untuk cek point perbatasan serta penyemprotan” bebernya.
Disamping itu pihaknya juga mengusulkan ke pemerintah pusat agar dana alokasi khusus fisik, yang di hentikan oleh pusat beberapa waktu bisa dimanfaatkan.
“Dari Rp 117 miliar DAK itu tersisa 64 miliar yang tidak sempat kita lelang, dan ini kami usulkan kembali ke pemerintah pusat agar bisa dimanfaatkan untuk pencegahan Covid-19 di Tabalong” pungkasnya. (Can)