TANJUNG,KoranKontras.net- Wakil ketua DPRD Tabalong, H.Jurni, SE melakukan Inspeksi mendadak (Sidak) ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Badaruddin Kasim pada Senin (17/02) pagi.
Sidak yang dilakukannya terkait informasi dimedia sosial tentang penolakan pasien rujukan dari Puskesmas Muara Uya dengan alasan kamar penuh hingga akhirnya pasien meninggal dunia di jalan.
Masih dari info yang beredar justru “perintah” penolakan pasien jika kamar penuh dan tidak boleh dilayani diselasar diberikan oleh oknum anggota dewan.
“Saya ingin menanyakan kebenaran tentang informasi yang diunggah salah seorang warga Tabalong dimedia face book (fb)” terangnya pada awak media.
Sapril Noor, kepala Tata Usaha RSUD mengatakan jika pihak rumah sakit hingga kini belum mendapat informasi dilapangan.
“Kami tidak tahu kejadiannya seperti apa, namun pihak kami akan melakukan investigasi dan mengumpulkan informasi dari petugas terkait dilapangan” janjinya.
Sapril
memperkirakan dalam satu minggu investigasi akan bisa diselesaikan. “Sejauh ini kami belum bisa
memberi keterangan rinci dan benar apa tidaknya kejadian tersebut”
bebernya.
Meskipun demikian,
ucapnya lagi, kalau kelalaian terbukti dilakukan oleh petugas lapangan dari
tenaga kontrak, pihaknya tak segan untuk memberi sanksi.
“Kalau
perlu kita berhentikan” tandasnya.
Jurni pun
mengatakan kalau benar hal tersebut dilakukan oleh oknum anggota DPRD Tabalong,
jangan dikaitkan dengan kelembagaannya.
“Itu ulah dan sikap pribadi oknum, bukan lembaga” timpalnya.
Politikus kawakan ini juga berucap andai hasil temuan lapangan sesuai dengan rumor yang beredar, oknum anggota DPRD tersebut akan di panggil.
“Di dewan ada Badan Kehormatan, yang bersangkutan akan diminta keterangan” terangnya.
Jurni mengingatkan pada pihak manajemen RSUD Badaruddin Kasim agar memberi pelayanan yang terbaik bagi pasien.
“Jangan mengejar prestasi sebagai rumah sakit berkelas kalau mengabaikan pasien karena faktor ruangan penuh lalu tak mau merawat di selasar” pungkasnya. (boel)