Prioritaskan untuk konsultasi ke kementerian
TANJUNG,KoranKontras.net- Kasak-kusuk terkait misteri berapa kali perjalanan para Legislator Bumi Saraba Kawa atau biasa disebut Kunjungan Kerja (Kunker) mendapat titik terang.
Wakil ketua DPRD Tabalong, H.Jurni mengungkapkan bahwa pada periode ini kunjungan kerja (Kunker) Legislator Tabalong jauh menurun dibanding beberapa waktu yang lalu.
“Periode dulu, kunker setiap anggota DPRD Tabalong sampai 40 kali dalam satu tahun” ungkapnya pada awak koran kontras.
Bahkan ucapnya lagi sambil bergurau, saking seringnya bepergian ke luar daerah, ia merasa asing di kampung sendiri.
Sekarang jumlahnya jauh berkurang hingga 40 an persen.
“Sekarang dalam se tahun kunker anggota DPRD kita hanya 24 kali atau dua kali dalam sebulan” bebernya.
Politisi gaek dari partai Golkar ini juga berpesan pada komisi agar melaksanakan kunker yang bermanfaat bagi masyarakat Tabalong.
“Perjalanan dinas keluar daerah saat ini lebih diprioritaskan untuk konsultasi ke kementerian” timpalnya.
Menurut Jurni, Referensi untuk membangun daerah kita mungkin masih bisa tanpa harus kunker, namun untuk memperoleh dana dari pusat diperlukan kunjungan ke kementerian.
Legislator tiga periode ini beralasan, konsultasi ke kementerian bertujuan untuk mengunduh dana “tak bertuan” seperti Dana Alokasi Khusus (DAK) maupun dana lainnya dari pemerintah pusat.
Apalagi hingga sekarang kita masih sangat tergantung dengan dana pusat imbuhnya.
“86 persen pendanaan kita tergantung pada pusat” ucapnya.
Karena yang mengerti teknis pelaksanaan kegiatan adalah SKPD terkait, tuturnya lagi, mereka juga harus mendampingi.
“SKPD harus ikut, karena mereka lah yang mengerti teknisnya kita (DPR) hanya mengunduhkan” jelasnya.
Ditanya apakah memungkinkan jumlah kunker di kurangi hingga belasan persen, H.Jurni mengatakan mungkin.
“Asal PAD kita kuat dan besar, dan kita tak begitu tergantung lagi pada pusat” pungkasnya. (Boel)