TANJUNG, korankontras.net – Atraksi seni bela diri kuntau yang melibatkan 5000 peserta di expo center dalam puncak peringatan HUT Tabalong ke 54 pagi senin (9/11) diharapkan mampu memberi efek domino bagi pelestariannya di bumi sarabakawa.
Seni bela diri kuntau yang konon berasal dari daratan Tiongkok ini popularitasnya di Tabalong dari tahun ketahun semakin menurun, bahkan di masyarakat Banjar pada umumnya.
Pemkab Tabalong melalui Federasi Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia (Formi) merasa memiliki tanggung jawab moral untuk ikut melestarikan kuntau dimasyarakat hingga menggelar atraksi massal kuntau.
Meskipun mereka yang melakukan atraksi kuntau tidak murni pesilat yang ada di Tabalong tapi sebagian besar adalah siswa sekolah menengah atas hingga gurunya dilibatkan bisa berjalan sukses.
Gubernur Kalimantan Selatan, Bupati Tabalong dan para petinggi kabupaten ikut terlibat langsung dalam gelaran tersebut semakin menambah meriah acara.
Gubernur Kalimantan Selatan, Sabirin Noor, mengatakan bela diri tradisional kuntau patut dilestarikan, selain bernilai olahraga kuntau juga merupakan budaya warisan nenek moyang.
“Dan ini biasanya modal bagi masyarakat Banjar dalam hal merantau atau menghadapi musuh-musuh seperti dijaman penjajahan, anak-anak kita pasti dibekali dengan beladiri yang namanya kuntau” jelasnya.
Atraksi kuntau yang sempat dibincangkan warga net di media sosial lokal Tabalong sebagai ajang untuk memecahkan rekor MURI itu mengangkat tema “ “Mengangkat Batang Barandam” (can)