TANJUNG, korankontras.net – Angka kemiskinan di wilayah Kabupaten Tabalong saat ini mencapai 5,95 persen, angka ini lebih rendah sedikit dibandingkan dengan kabupaten tetangga seperti HSU dan HST yang mencapai 6 persen lebih.
Dibandingkan dengan kabupaten tetangga lainnya seprti Balangan angka kemiskinan Tabalong justru sama persih padahal Balangan adalah kabupaten “muda” di Kalimantan Selatan.
Melihat angka kemiskinan yang hampir mencapai angka enam ini pemerintah Tabalong menargetkan tahun 2024 nanti turun menjadi 3,5 persen.
Target penurunan angka kemiskinan di kabupaten yang terkenal dengan kekayaan sumber daya alamnya berupa minyak bumi, batu bara dan mineral lainnnya ini disampaikan Plt. Kepala Dinas Sosial Kabupaten Tabalong, Yuhani dalam kegiatan Sosialisasi Optimalisasi Kinerja Sistem Layanan dan Rujukan Terpadu (SLRT) Pusat Kesejahteraan Sosial (PUSKESOS) dan Organisasi Perangkat Daerah Terkait (OPD) Tahun 2019 di Pendopo Bersinar Pembataan, Rabu (30/10).

“Standar pelayanan minimal (SPM) kita adalah perlindungan dan jaminan sosial, dengan strategi ini kita dapat menurunkan angka kemiskinan” ucapnya optimis.
Ia meminta agar desa dapat mengoptimalkan program pusat kesejahteraan sosial (Puskesos).
“Semua data – data harus ada karena kepala desa harus tahu persis orang yang kurang mampu, disabilitas, lanjut usia dan anak terlantar, kepala desa harus mengetahuinya dan data ini harus di update tiap tahunnya karena mereka wajib mendapat bantuan dari kita” terangnya.
Yuhani menambahkan yang tahu tentang masyarakat itu adalah kepala desanya sendiri.
“Kalau ada yang tertinggal dapat bantuan kepala desanya wajib mengusulkan, namun yang dibantu ini harus mereka yang masuk dalam basis data terpadu” bebernya.
Selama ini pihaknya sudah melakukan strategi perlindungan dan jaminan sosial yakni dengan bantuan pangan daerah serta bantuan pangan non tunai.
“Setelah bantuan pangan dapat yang kedua kita bantu lagi rumahnya kalau rumahnya tidak layak kita perbaiki, setelah itu kita berdayakan mereka dengan cara membuat kelompok usaha bersama atau usaha ekonomi produktif sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan mereka, mudah – mudahan dari bantuan tersebut masyarakat bisa keluar dari angka kemiskinan” pungkasnya. (Can)