TANJUNG, KoranKontras.net- Setelah terjadi tanah Longsor terparah di RT 02 desa Hapalah kecamatan Banua Lawas, kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) H. Noor Rifani dan beberapa orang anggota DPRD dari komisi 3 di dampingi petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) kabupaten Tabalong “bergerak dan turun” langsung melihat kondisi di lapangan.
Noor Rifani menyampaikan bahwa karena kondisi longsor bersifat darurat, pihaknya segera “merespon” dan bertindak cepat.
“biar jalan yang longsor bisa diperbaiki, digunakan dan dimanfaatkan lagi secepatnya” terangnya pada awak Koran Kontras, Sabtu (05/10).
Terkait penanganan bantuan perbaikan yang akan dilaksanakan supaya jalan bisa berfungsi kembali, Noor Rifani meminta pada kepala desa agar bisa membantu dan “mendekati” warga sekitar tanah longsor untuk memberi pemahaman.
“Insyaallah dengan sinergitas, saya optimis persoalan ini bisa tertangani cepat dengan waktu yang tak lama” bebernya.
Ia berharap musibah ini mudahan tidak menghambat aktifitas transportasi warga secara ekonomi.
Noor Rifani juga mengemukakan bahwa pihaknya serta instansi terkait sudah memiliki skenario untuk menyelesaikan problem ini.
“jalan harus di geser, rumah warga sekitar dibenahi dulu, baru kemudian di siring batu baru dan di timbun lagi” ungkapnya.
Kepala dinas PUPR juga berjanji akan menyampaikan persoalan ini kepada Balai Besar Sungai di provinsi Kalsel selaku pihak yang menangani Daerah Aliran Sungai (DAS) besar.
Ketua Komisi 3 DPRD kabupaten Tabalong, H. Supoyo yang turut serta melihat kondisi longsor di desa Hapalah mengharap agar dinas PUPR dan BPBD bisa bekerja sama untuk mencari solusi persoalan ini.
“penanganan dan perbaikan jalan ini bisa menjadi skala prioritas dan dilaksanakan secepatnya, minimal untuk roda dua dahulu” ucapnya.
Beberapa alternatif solusi bisa jadi pertimbangan, tentunya dengan skala prioritas, menyelesaikan masalah tanpa menimbulkan masalah baru, imbuhnya.
Hal senada juga diungkapkan anggota DPRD komisi 3, Hj. Noor Farida. Ia senang karena persoalan ini langsung di respon pemerintah daerah dan berharap jalan bisa segera digunakan lagi.
Longsor sendiri terjadi pada hari Rabu (02/10) sekitar pukul 10.00 -11.00 wita di dahului dengan tanah yang retak dan ambles perlahan.(Boel)