TANJUNG, korankontras.net – Upaya meningkatkan kesejahteraan keluarga melalui peningkatan kualitas individu, Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk Dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kabupaten Tabalong menggelar sosialisasi Pusat Pembelajaran Keluarga (Puspaga) di Hotel Aston Tanjung, Kamis (3/10).
“Perlu diketahui ada delapan fungsi keluarga yakni agama, sosial budaya, cinta kasih, melindungi, reproduksi, pendidikan, ekonomi dan pembinaan lingkungan” ucap Bupati Tabalong, Anang Syakhfiani saat memberikan sambutan.
Pelaksanaan kedelapan fungsi ini perlu perlindungan terhadap keluarga.
“Karenanya kita membentuk puspaga, Ia nanti akan memberikan layanan konseling keluarga masyarakat Tabalong yang bermasalah” ujarnya.
Menurutnya tentang kekerasan rumah tangga, eksploitasi anak dibawah umur dan sebagainya ini adalah salah satu ciri rendahnya tingkat peradaban suatu daerah.
“Kalau kekerasan anak masih terjadi maka sudah dipastikan tingkat peradaban di daerah tersebut rendah” terang Anang.
Ia meminta kegiatan ini tidak hanya cukup sekali karena DP3AP2KB sebagai leading sektor betul – betul memprogramkan dan merencanakan agar kegiatan ini tidak menjadi yang pertama dan terakhir.
“Saya berharap kegiatan Puspaga ini bisa di ikuti dengan serius dan nanti hasilnya bisa disebarluaskan ke wilayahnya masing – masing, harapannya tidak ada lagi di Tabalong keluarga – keluarga yang bermasalah” harapnya.
Selanjutnya Plt. DP3AP2KB, H. Sarjono mengatakan dengan kegiatan ini tentunya akan menjangkau semua keluarga.
“Selain itu kita juga akan menjangkau teman – teman yang ada di Lapas maupun di desa yang tertinggal karena mereka perlu bantuan psikolog juga” jelasnya.
Ia mengatakan Pusat Puspaga ini sifatnya adalah pencegahan.
“Jadi kita ada dua layanan, Puspaga yang menangani pencegahan tetapi ketika ada masalah yang menangani Unit Pelaksana Teknis Daerah Perlindungan Perempuan Dan Anak (UPTD PPA)” tandas Sarjono.
Pihaknya sementara ini akan membentuk tiga Puspaga yakni di utara, tengah dan selatan.
“Nanti tenaga psikolognya akan kita rekrut dari psikolog di sekolah – sekolah, untuk tenaga ahli psikolog minimal satu Puspaga ada enam tenaga” bebernya.
Sarjono menjelaskan idealnya untuk satu Puspaga ada di satu kecamatan
“Untuk yang di dinas sudah jalan, kita sudah ada tenaganya dan fasilitasnya ada dua ruangan yang kita sulap jadi ruang Puspaga” ujarnya
Selain itu kedepannya pihaknya akan membuat aplikasi layanan Halo Puspaga.
“Bagi masyarakat yang tidak bisa datang ke kantor kita bisa saja konsultasi lewat aplikasi layanan Halo Puspaga” pungkasnya. (Can)