TANJUNG, korankontras.net – lucu dan menggemaskan itulah menjadi penarik minat Desi (27) memelihara musang dan bergabung menjadi anggota komunitas Sahabat Musang Tabalong (Samata).
Perempuan berhijab yang kesehariannya sebagai Ibu rumah tangga ini mulai bergabung di komunitas Samata sekitar dua bulan lalu.
“Dulu
waktu di Semarang lihat komunitas musang kok lucu hewannya, karena saya
tertarik akhirnya di sini saya ikut bergabung dan memelihara musang”
ceritanya saat ditemui awak korankontras disela sela acara rutin komunitas ini
di halaman pendopo bersinar Pembataan.
Desi memiliki dua
jenis musang yakni musang pandan dan
musang akar yang Ia pelihara sejak musang tersebut masih bayi.
“Untuk jenis musang pandan usianya jalan tujuh bulan sedangkan yang musang akar masih bayi sekitar dua bulan” terangnya.
Pengalaman Desi memelihara hewan musang yang masih kecil perawatannya tergolong tidak susah.
“Perawatan tidak sulit karena musang suka buah-buahan seperti pisang, untuk yg masih usia dua bulan kita beri bubur sun sama susu non laktosa” jelasnya.
Ia menceritakan kebiasaan makan sehari-hari musang bisa mengkonsumsi makanan sampai empat kali dalam sehari.
“Kalau di hitung – hitung dalam satu minggu untuk perawatan dan makanannya bisa menghabiskan sampai Rp 300.000” ucapnya sambil tersenyum.
Walaupun sudah menjadi ibu rumah tangga, ia mengatakan tidak ada larangan dari keluarga ataupun suami untuk memelihara binatang nokturnal ini.
“Karena semua keluarga saya memang suka hewan peliharaan, jadi tidak masalah kalau saya mempunyai peliharaan” tandasnya.
Dengan adanya komunitas Samata ini, Desi berharap pandangan masyarakat terhadap musang sebagai hama bisa dapat berubah.
“Makanya setiap gathering kita manfaatkan sebagai ajang memperkenalkan musang kepada masyarakat, bahwa musang bisa juga untuk dijadikan hewan peliharaan yang baik dan aman” pungkasnya. (Can)