Berharap Minimal 30 Persen Disambut Dunia Kerja
TANJUNG, korankontras.net – 128 peserta mengikuti Pelatihan Berbasis Kompetensi (PBK) Angkatan III APBN Tahun 2019 yang dilaksanakan oleh Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kabupaten Tabalong.
Peserta pelatihan terbagi menjadi delapan kejuruan antara lain mekanik junior mobil, las SMAW 3G, operator basic office, akutansi, junior teknisi support, instalasi penerangan, pendingin AC SPLIT, dan desain grafis.
Dalam sambutannya Bupati Tabalong yang diwakili oleh Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, Zulfan Noor pada pembukaan PBK di Aula Balai Latihan Kerja (BLK) Tanjung, senin pagi (22/7) berharap kepada Disnaker agar sesudah pelatihan ini peserta dapat di sambut di dunia kerja.
“Minimal 30% siswa yang sudah menyelesaikan pelatihan
ini sudah ada yang menyambut di instansi daerah maupun perusahaan” tandas
Zulfan.
Sementara itu
Kepala Dinas Tenaga Kerja, Syaiful Ikhwan mengatakan ada 59 kegiatan pelatihan,
tujuan dari adanya Pelatihan Berbasis Kompetensi (PBK) ini untuk memberikan
keterampilan kepada para peserta agar dapat memiliki skill untuk memasuki dunia
kerja dan usaha.
“Ini merupakan salah satu kegiatan pemerintah kita untuk upaya peningkatan SDM di Indonesia” tuturnya.
Ia juga mengatakan selain kegiatan di BLK, pelatihan juga dilakukan di desa – desa dengan rangkaian yang mirip dan fasilitas sama.
“Tetapi, peserta pelaksanaannya berbeda kalau di desa
pesertanya dipilih dan tidak melalui test sedangkan di BLK harus melalui
test” beber Syaiful.
jurusan pelatihan
di desa desa sebanyak lima jurusan, seperti kejuruan menjahit, kejuruan servis
sepeda motor, pelatihan pembuatan batako, tata rias dan sablon.
“Pelatihan yang kita buka di desa yakni di desa Wayau
ada kejuruan menjahit, di Desa Burum ada kejuruan servis sepeda motor, di desa
Puray ada pelatihan pembuatan batako, tata rias di Jangkung dan sablon di
daerah Tanta” jelas Kepala Disnaker.
Pelatihan yang
diadakan di BLK terangnya lagi paling
lama berlangsung 320 jam pelajaran atau sekitar 45 hari.
“Paling lama untuk kejuruan Las dan yang paling pendek kejuruan operator basis office atau komputer” terangnya.
Dengan adanya Pelatihan Berbasis Kompetensi ini di harapkan peserta sudah memilik keterampilan dan keahlian.
“Nanti peserta akan diuji kompetensinya melalui ujian teori dan praktek jika lulus, maka peserta akan mendapatkan dua sertifikat dari Lembaga Sertifikasi Pelatihan (LSP) dan Badan Nasional Sertifikasi Pelatihan (BNSP), jadi para peserta sudah di akui secara Nasional mereka mempunyai keahlian sesuai dengan jurusan yang mereka tempuh” pungkasnya. (Can)