TANJUNG,korankontras.net – Desa Nawin berkeinginan terus mengembangkan stadion bola di desa mereka menjadi sport center.
Sebelumnya mereka juga tidak menyangka akan memiliki lapangan bola yang representatif sehingga dipakai untuk pertandingan liga 3 Indonesia regional Kalsel.
Awalnya lahan yang dipakai lapangan bola hanya berstatus “minjam” lahan milik warga yang tidak terurus.
Kemudian pada tahun 2014 “dibebaskan”oleh pemda lewat bagian Tata pemerintahan (Tapem) seluas 1,8 Ha dan pada tahun 2018 di tambah lagi oleh dinas perkim seluas 2,2 Ha.
Pada tahun 2016 areal yang sudah di beli pemda tersebut dibuatlah lapangan bola sesuai standar sekaligus tribun oleh Dispora dan diberi nama ANDALAS.

Andalas juga dijadikan sebagai tempat pertandingan Bupati Cup dan dimanfaatkan juga oleh anak muda antar desa yang hoby bermain bola.
”hampir tiap hari lapangan bola tersebut dipakai anak muda latihan ”beber kepala desa Nawin, Marhani.
Melihat antusiasme anak muda, dalam “mimpinya”kades Nawin, di kawasan Stadion Andalas akan terus dikembangkan hingga menjadi sebuah Sport Center.
Ia juga sudah menyampaikan permohonan pada pemda lewat Dinas pemuda dan olahraga (dispora) untuk bisa menambah lahan sekitar 4 Ha lagi. Lahan tersebut akan dimanfaatkan sebagai bumi perkemahan dan hutan desa atau pun Ruang Terbuka Hijau (RTH) serta pembangunan fasilitas olah raga lainnya.
Marhani mengatakan warga siap melepas lahan miliknya yang berada di sekitar kawanan Stadion dengan harga yang memadai.
“warga siap jual lahan dengan harga yang sepantasnya saja karena mereka juga ingin kampungnya maju”ungkapnya.
Kalau mimpi ini bisa direalisasikan sambung ayah dua anak ini lagi, tenaga kerja yang akan diberdayakan untuk mengelolanya adalah warga penerima Rastra dan PKH dengan harapan ekonomi mereka bisa lebih baik lagi.
Bahkan ujarnya lagi, bisa dipastikan ekonomi warga sekitar juga akan tumbuh.
Guna merealisasikan rencananya , Marhani juga sudah melakukan Channeling dengan beberapa SKPD untuk ikut berpartisipasi. “mereka bersedia”ungkapnya.
Pihak Dishub misalnya mereka siap bangun fasilitas untuk edukasi lalu lintas bagi anak TK dan SD sekaligus membelikan mobil mini charger.
DLHD juga siap membantu menyediakan bibit buah lokal yang akan ditanam dalam suatu kawasan atau pada sekat tanaman hortikultura.
Marhani juga mengatakan kalau pihaknya juga sudah melakukan diskusi dengan Bappeda dan bersepakat kalau program ini merupakan langkah strategis dan teritegrasi dengan banyak pihak terkait seperti dinas PUPR, Dispora, Perkim.
“saya yakin dengan dukungan pemerintah daerah semua ini bisa diwujudkan”pungkasnya optimis.(boel)