TANJUNG,KoranKontras.net- besarnya peluang usaha bisnis peternakan kambing khususnya di Tabalong dan kalimantan pada umumnya membuat pengusaha dari luar pulau tertarik “menggarap” sektor ini.
Martinus Alexander, pengelola Sentra Pengembangan Kambing Boer yang lokasi usahanya berada di desa Maburai ini memaparkan bahwa pihaknya memilih Tabalong sebagai lokasi usaha karena letaknya yang strategis dan ketersedian lahan produktif yang cukup untuk menyediakan pakan hijauan.
Di samping itu sambung Alex, di kalimantan pada umumnya belum ada klaster ternak kambing yang menyediakan bibit kambing pedaging yang berkualitas.
Untuk mendapatkan spesies kambing lokal unggul dan khas, pihaknya akan mengembangkan varietas baru dengan menyilangkan kambing unggul jenis Boer dengan kambing lokal.
” kedepannya kita akan bekerja sama dengan peternak lokal untuk mengembangkan varietas tersebut dengan sistem kemitraan” ujarnya di sela acara peresmian Sentra Pengembangan kambing Boer oleh Bupati Tabalong pada Rabu (12/06).
Ia pun mengharap adanya dukungan pemerintah daerah berupa peningkatan SDM peternak lewat penyuluhan, penyediaan sarana dan prasarana penunjang serta kemudahan akses permodalan agar tercipta sinergitas yang saling mendukung.
Bau nya Membuat Warga Komplain
keberadaan “Kandang” kambing milik Martinus yang letaknya hanya belasan meter dari komplek perumahan Maburai Residence RT 08 desa Maburai sempat menuai protes dari warga sekitar.
Komplain warga sempat dilayangkan secara lisan kepada ketua RT setempat sehingga membuat kepala desa Maburai “turun tangan” bersama Babinkamtibmas menemui pengelolanya.
Kades Maburai sendiri tidak mengetahui adanya peternakan kambing diwilayahnya karena selama ini tidak ada laporan usaha tersebut masuk ke kantornya.
” tidak ada izin pada aparat desa, jadi kami tidak tahu kalau ada usaha peternakan kambing tersebut” ungkapnya.
Sebagai Kades Ia tetap menyelesaikan masalah tersebut dan menyampaikan keinginan warga sekitar agar kotoran kambing bisa di keluarkan seminggu sekali dari kandang agar tidak menimbulkan bau lagi
“pihak pengelola menyanggupinya dan mudahan tidak ada lagi komplain lanjutan dari warga komplek Maburai Residence karena mereka terganggu” pungkasnya.
Terkait dengan komplain warga sekitar, Martinus Alexander beralasan ternak kambing yang di kelolanya di beri selingan pakan olahan sentrat, aroma peternakan yang saat ini menampung sekitar 300 kambing tidak sekuat kambing biasa.
“Selama tidak berbau dan berisik, tentu warga tidak akan gelisah”aku nya.
Karena dikelola oleh perorangan dan bukan berbentuk badan usaha, alex juga mengaku tidak ada perizinan usaha yang dilengkapinya.
“Yang penting berkarya dulu dan bisa memberi sumbangsih dan bermanfaat” kilahnya. (boel)