Rencanakan Kenaikan Tarif
TANJUNG, korankontras.net – sejak tahun 1983 awal PDAM Tabalong didirikan hanya sebagian peralatannya yang mengalami peremajaan. Hal itulah yang membuat pendistribusian air ke masyarakat untuk dibeberapa wilayah tidak dapat teraliri air.
Saat di temui di workshop pendampingan penyusunan business plan oleh BPPSPAM, Direktur PDAM Kabupaten Tabalong, Abdul Bahid mengatakan saat ini kerugian yang harus ditanggung pihak PDAM Tabalong meliputi biaya operasional dan penyusutan aset yang dianggap sudah usang dan tidak maksimal fungsinya.
“Itu yang membuat beban kita tambah berat, contoh di daerah Kapar hampir 10 tahun tidak teraliri air, Alhamdulillah dengan pipanisasi baru ini sudah lancar, pembukaan saluran baru calon pelanggan baru juga sudah kita buka di daerah sana” terangnya.
Akibat defisit pendapatan yang hampir mencapai Rp 7 milyar, Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Tabalong berencana akan segera memberlakukan penyesuaian tarif bagi pelanggannya.
Abdul Bahid mengatakan tarif dasar harga air yang didistribusikan ke pelanggan berkisar diharga Rp 3.100 per meter kubik.
Harga tersebut dianggap masih di bawah biaya produksi yang harus dikeluarkan sebesar Rp 7.100. Dengan kata lain setiap air yang didistribusikan ke masyarakat PDAM Tabalong mengalami kerugian sebesar Rp 4.000 per meter kubik.
“Apakah itu dinaikkan langsung, atau perenam enam atau pertahun, nanti kita cari formulasinya yang bagus yang tidak memberatkan masyarakat sebagai pelanggan” ucapnya.
PDAM sendiri menyadari dalam pengambilan kebijakan penyesuaian tarif pasti akan menimbulkan pro dan kontra di masyarakat.
“Kami berharap agar masyarakat dapat mengerti dengan kondisi PDAM saat ini, target kita tahun 2019 akhir sudah full cost recovery, artinya PDAM sendiri sudah mampu menutupi biaya operasional itu” pungkasnya. (Can)