Tingginya angka penderita demam berdarah dengue (DBD) di Tabalong awal tahun ini membuat dinas kesehatan harus meningkatkan sosialisasi pencegahan pada masyarakat.
Selain itu dinas juga membagikan secara gratis bubuk abate untuk membunuh jentik jentik nyamuk yang dapat di ambil di puskesmas.
Namun masih banyak masyarakat yang menginginkan adanya fogging atau pengasapan setiap DBD mewabah seperti sekarang ini.
Padahal menurut kepala Dinas Kesehatan Tabalong, Taufiqqurahman Hamdie fogging hanya penanganan yang bersifat sementara.
“Fogging hanya membunuh nyamuk dewasa yang terkena asap saja, sedang jentik dan telurnya tidak terpengaruh”terangnya.
Cara efektif untuk memerangi nyamuk Dengue betina yang “beroperasi” pada pagi sekitar pukul 08.00 hingga 09.00 dan sore kisaran pukul 16.00 hingga 17.00 ini adalah dengan memberangus jentiknya.
Bbeberapa tindakan efektif pencegahan yang bisa dilakukan masyarakat tanpa menunggu tindakan dari dinkes adalah melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dan gerakan 3M +.
Untuk mengoptimalkan PSN, Dinkes juga berharap agar dalam satu rumah ada satu anggota keluarga yang menjadi Juru Pantau Jentik (Jumantik).
Dinkes juga  menghimbau agar masyarakat bisa menanam serai ataupun lavender, sebagai tanaman anti nyamuk.
Madi (33) warga Murung Pudak berharap Dinkes melakukan fogging bukan ketika sudah ada yang terkena DBD.
“begitu memasuki musim hujan seperti sekarang ini selain kami masyarakat melakukan upaya 3 M , Dinkes juga lakukan fogging sebagai upaya pencegahan” harapnya. (boel)