Kepala Dinas Kesehatan kabupaten Tabalong, Taufiqqurahman Hamdie membantah rumor yang beredar di masyarakat khususnya di media sosial bahwa ada beberapa warga di bumi Saraba Kawa yang meninggal karena virus Demam Berdarah Dengue (DBD) pada Rabu (09/01/2019).
“Sejak Januari hingga Sekarang kami tidak ada menerima laporan dari fasilitas kesehatan (faskes) ada korban meninggal dunia karena DBD”tegasnya.
Faskes yang dimaksud seperti Puskesmas, Rumah Sakit (RS) pemerintah, RS Swasta maupun Klinik kesehatan.
“Kalau ada warga yang setelah di periksa dan hasil uji laboraturium positif DBD memang ada, bahkan jumlahnya sudah puluhan orang “imbuhnya.
Taufik menambahkan, pihaknya selalu berkoordinasi dengan semua Faskes di seluruh wilayah kabupaten.
“informasi yang kami terima valid, identitas maupun data warga yang terserang DBD di Faskes pun kami pegang”ungkapnya.
Walaupun ada warga yang meninggal dan di duga (hanya dengan melihat keluhan dan kondisi fisik – red) gejala DBD namun tidak di bawa ke Faskes sambungnya lagi, pihaknya tidak tahu karena tidak ada laporan dari lembaga kesehatan.
” untuk memastikan seseorang terkena virus DBD, harus menjalani serangkaian pemeriksaan dan uji lab, tidak bisa hanya sekedar menduga-duga saja, siapa tahu terkena virus lain yang gejalanya mirip” terangnya.
Ciri khas dari serangan virus Dengue ini adalah hilangnya Trombosit darah secara drastis dan apabila sudah parah akan menyebabkan pendarahan di beberapa organ atau indera tubuh, istilah ini biasa di sebut shock syndrom.(boel)