Wajah letih dari pria paruh baya ini cukup kentara saat mengendarai motor roda dua yg penuh dengan karung yang berisi buah cempedak, nampak bekas lumpur yang mulai mengering hampir menutupi warna motor bebek tuanya.
Darsani (53) mengatakan kalau dirinya baru saja “turun gunung” dari daerah ujung yang terisolir dari Kecamatan Bintang Ara.
Turun gunung sering Ia pakai untuk mengistilahkan perjalanan pulang dari desa Panaan dimana Ia jadikan tempat untuk menetap sementara.
Hari itu Darsani pulang mengantar buah cempedak untuk diolah menjadi kue saat persiapan pesta perkawinan kerabatnya.
“akan dinikmati bersama pada saat gotong royong persiapan pengantenan keluarga”terangnya sambil tersenyum ramah.
Pria warga desa Juai RT 02 ini memiliki kebun karet dan sedikit kebun buah di desa Panaan, dari kebun inilah Ia menghidupi keluarganya yang tinggal di desa Juai Kecamatan Tanjung.
Biasanya, satu bulan sekali Darsani baru pulang ke rumahnya di desa Juai untuk berkumpul dengan keluarga. “di kebun saya membangun pondokan untuk tinggal sementara” ceritanya saat singgah beristirahat di tepi jalan di wilayah desa Bintang Ara.
Dari desa Bintang Ara ke desa Panaan sebenarnya tidak terlalu jauh namun karena Kondisi jalan yang rusak parah, apalagi saat musim hujan menyebabkan waktu tempuh jarak 10 km tersebut menjadi beberapa kali lipat waktu normal.
Melihat beban angkut yang di bawanya dengan medan jalan yang rusak parah dan penuh lumpur, bisa dibayangkan betapa sulit dan beratnya perjuangan Darsani.
“Kalau sudah sampai desa Burum rasanya lega,karena jalannya sudah bagus dan beraspal”imbuhnya pula.
Bukan hanya Darsani seorang saja yang merasakan sulitnya ke desa Panaan dan desa lain yang terisolir karena jalan rusak di wilayah Kecamatan Bintang Ara, tapi orang senasib dengannya masih banyak lagi tuturnya.
Baiknya jalan menuju desa Panaan menjadi harapan Pria 53 tahun kepada pemerintah kabupaten Tabalong.
Harapan Darsani dan ribuan warga di desa desa terisolir sudah menjadi program kerja Pemkab Tabalong ketika dipimpin H.Anang Syakhfiani , beberapa tahun diusahakan akhirnya yang menjadi kendala utama tidak bisa diperbaikinya jalan sudah mulai ada jalan keluarnya.
Kepala Dinas PUPR Tabalong, H,Noor Rifani mengatakan proses perijinan sudah selesai di kementerian untuk pinjam pakai kawasan hutan sehingga pembangunan jalan ke daerah terpencil bisa dilaksanakan.
“mudah mudahan tahun ini sudah bisa dimulai pembangunannya” pungkas pria yang akrab di sapa H. Fani ini (boel)