Pergantian musim dari kemarau ke musim hujan mempengaruhi populasi ikan gabus di Tabalong dan sekitarnya.
Akibatnya harga ikan yang menjadi favorit makanan warga Tabalong inipun melambung tinggi hingga mencapai Rp. 60 ribu sampai Rp. 70 ribu perkilogramnya.
Padahal dalam kondisi normal harga ikan yang dikenal sebagai ikan haruan ini berkisar Rp. 45 ribu perkilogramnya di pasar pasar tradisional.
Misran salah seorang pedagang ikan di pasar Kelua mengatakan kenaikan harga ikan gabus sudah terlihat sejak bulan juli yang lalu.
“pasokan dari agen mulai berkurang karena pengaruh cuaca dan harga pun berangsur naik hingga kini mencapai hingga Rp. 70 ribu perkilogramnya” terangnya.
Masyarakat kini menurutnya beralih ke jenis ikan lain yang masih keluarga dari ikan gabus seperti ikan taoman, kihung dan karandang yang relatif masih banyak dan harganyapun tidak semahal ikan gabus.
Muna ibu rumah tangga yang juga penggemar ikan gabus mengiyakan jika dirinya kini beralih ke ikan tauman karena mahalnya ikan gabus.
“Tidak mesti ikan gabus, bisa pakai ikan lain seperti tauman rasanya tetap enak untuk dikonsumsi ,” ujarnya.
Kenaikan harga bukan hanya pada ikan gabus, ikan nila juga nengalami kenaikan harga dari Rp35/kg menjadi Rp45 ribu/kg (mc/boel)