Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT), Yayasan Syeikh Muhammad Nafis yang akan segera membuka perkuliahan di Tabalong terus melakukan persiapan
Kamis tadi STIT melakukan seleksi dosen pengajar di ruang perkuliahan STIT islamic center seperti yang disampaikan Ketua Dewa Pengawas Yayasan Syeikh Muhammad Nafis, KH. Rasyidi Amin.
Rasyidi Amin mengatkan ada dua tahapan selesksi dalam penentuan sebagai dosen di STIT, yaitu psikotes dan wawancara.
Dalam proses tes psikotes Yayasan Syeikh Muhammad Nafis bekerjasama dengan tim psikologi Universitas Islam Negeri (UIN) Antasari Banjarmasin.
“sementara untuk wawancaara, kami sendiri yang akan mewawancara” ucap Rasyidi.
Ia juga menginformasikan bahwa terdapat 15 orang yang ikut seleksi tersebut, dan akan ada 12 orang yang diterima untuk bisa mengajar di dua prodi yang tersedia yaitu Pendidikan Agama Islam dan Manajemen Agama Islam.
“dari 15 orang tersebut didominasi oleh putra-putri tabalong” tambahnya.
Sementara itu, Mahdia Fahdila, Psikolog dari UIN Antasari Banjarmasin menjabarkan bahwa untuk bisa menjadi dosen di STIT diperlukan beberapa kriteria agar bisa lulus pada tes tersebut.
“selain administrasi, yang pasti diperlukan kemampuan akademik dan kemampuan berinterkasi dengan orang, serta kemapuan dalam memcahkan sebuah masalah” jabar Mahdia.
Proses seleksi psikotes dan wawancara yang dilakukan selama sehari ini nantinya akan diumumkan dalam beberapa minggu kedepan. (mc/kts)