Kades Berprestasi Yang tetap Membumi
Bagi warga sekitar desa Kasiau, mungkin pria ini tidak asing lagi. Dengan penampilan sederhana, pria murah senyum ini berpenampilan. Dengan perawakan sedang, dan tak ragu menyapa orang di dekatnya membuatnya banyak mempunyai teman.
Ya, Mujiono, begitu nama dan biasa orang menyapanya. Bagi warga desa Kasiau, sosoknya adalah seorang pemimpin desa yang membawa cukup banyak perubahan.
Pria kelahiran Agustus 39 tahun silam ini merupakansarjana lulusan Institut Pertanian Malang dengan program studi Sosial Ekonomi Pertanian, lulus dengan nilai sangat memuaskan. Saat ini Ia menjadi sebagian dari Kades yang jenjang pendidikannya S I.
Banyak lulusan perguruan tinggi lebih senang mencari pekerjaan ataupun meniti karier di perusahaan-perusahaan dan maupun instansi pemerintah dengan berbagai alasan, sedang profesi sebagai kepala desa masih kurang diminati.
Menurut Mujiono, dirinya terpilih jadi kepala desa Kasiau pada saat pemilihan tahun 2013 yang lalu. “sudah tiga tahun saya menjadi kepala desa, namun masih banyak hal yang harus dibenahi lagi” ujarnya merendah.
Pria yang memiliki dua putra ini memiliki visi untuk menjadikan desa Kasiau sebagai desa yang tertib administrasi, meningkatkan pembangunan infrastruktur dan meminimalisir jumlah pengangguran yang ada di desa dan pada akhirnya akan menjadikan warga desanya menjadi lebih sejahtera.
Benahi Desa
Di bawah kepemimpinannya, tahun lalu desa kasiau juga memperoleh penghargaan sebagai juara satu lomba Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) TATANAN RUMAH TANGGA tingkat provinsi Kalimantan selatan mewakili kabupaten Tabalong. Bahkan, sejak 2014 desa Kasiau sudah bebas dari BAB sembarangan.
Masalah keagamaan pun tak luput dari perhatiannya. Lewat kelompok yasinan, mereka menggalang dana lewat iuran anggota untuk membantu warga yang keluarganya meninggal dunia. Segala keperluan mulai kafan sampai liang kubur di bantu kelompok. Bahkan keluarga yang berduka juga di bantu biaya sebesar Rp 500.000. biaya mensholatkan jenazah pun tidak perlu. Menariknya, jika warga yang meninggal tersebut berada diluar daerah, tetap mendapat uang bantuan. Hal inilah yang membuat kepala Depag Tabalong turun meninjaudesa kasiau setelah diberi surat tembusan tentang komitmen warga desa terkait masalah ini kenang Mujiono lagi. Maklum saja, peristiwa tersebut terjadi sekitar tiga tahun yang lalu. Untuk di ketahui, iuran yang dibayar hanya Rp 10.000, dan saat ini kas kelompok sudah mencapai Rp 6.000.000.
Gerakan Ekonomi Desa
Di bidang perkebunan, sejak tahun 2013 mujiono mencanangkan peremajaan kebun karet milik warga seluas 100 ha. Untuk persediaan pangan, sebelum ditanami karet ia menyarankan warganya untuk menanam padi varietas gogo. Sampai sekarang sudah sebagian warga yang mendapat bantuan bibit karet unggul, sebagian masih belum dan masih ditanami padi. Keseriusannya ini didukung dengan hadirnya tenaga PPL pertanian perkebunan yang aktif mendampingi warga binaannya.
Ia juga memfasilitasi terbentuknya kelompok remaja pembudidaya ikan kolam yang lokasinya berada di sekitar danau yang sedang dipromosikannya menjadi objek wisata masyarakat sekitar. Rencananya, panen perdana akan dilakukan oleh Bupati Tabalong sekalian melihat dan meninjau lokasi kolam serta memeberikan bantuan pengembangan usaha tuturnya lagi.
Keberhasilannya menarik investor SPBU baru-baru ini juga menjadi anugerah bagi warga desa. Disamping menyerap tenaga kerja yang 100% adalah warga desa kasiau, kegiatan perekonomian warga juga hidup. Mulai dari warung-warung yang menjual makanan dan minuman, sampai penjual bahan bakar eceran. Ini belum termasuk serapan tenaga kerja dari perusahaan yang areal kerjanya ada di wilayah desa kasiau seperti Bumi Jaya, Elbana maupun CPN. Tak heran angka kemiskinan mengalami pengurangan, dari 40 an kk menjadi 20 an kk. Ia juga memperkirakan kalau harga karet semakin bagus, angka kemiskinan ini akan terus berkurang.
Aktif Di Organisasi Desa
Bapak dua anak ini pun dipilih dan dipercaya menjadi sekretaris dari Persatuan Kepala Desa (PERKADES) se kabupaten Tabalong periode 2017-2021. Mujiono hanya terpaut sebelas suara dari ketua terpilih.
Sebagai Sekretaris, ia mengemban beberapa tugas pokok organisasi yang harus secepatnya dilaksanakan untuk menjadikan peran organisasi ini lebih maksimal. Tugas itu diantaranya meliputi ; mengadakan pertemuan dengan dua belas koordinator kepala desa di tiap kecamatan, mendaftarkan organisasi supaya memiliki badan hukum dan berakte notaris, serta membuat suatu sistem usaha yang akan menjadi sumber pemasukan bagi organisasi.
Bahkan, menurut pria murah senyum ini, bupati Tabalong memberi apresiasi dengan perkades ini serta akan disediakan sekretariat apabila ada bangunan milik pemda yang tidak dimanfaatkan. “kita maklum, saat ini ada perubahan aturan mengenai Badan/Dinas di kabupaten, ada penambahan ataupun peleburan instansi, jadi tentunya memerlukan tempat juga” ujarnya santai.
Siapa sangka, diusianya yang baru memasuki angka 40 ini, pria bersahaja dengan penampilan sederhana ini memiliki prestasi yang membanggakan. Ide-ide dan buah Pemikirannya sudah jauh menatap ke depan bagi kemajuan dan kesejahteraan warga desanya. Sosok yang boleh di kata cukup langka di bumi saraba kawa. ***
Comments are closed.