Dana Desa Untuk Meratakan Pembangunan
Dengan kecepatan sedang, sekitar 30 an menit kita akan tiba di desa ini, Jaraknya dikisaran 20 an km dari ibu kota kabupaten. Bisa dikatakan desa ini di apit oleh dua buah jalan provinsi. Pertama, kita bisa lewat jalan provinsi dari arah tugu obor Mabuun, ataupun yang kedua lewat jalan depan kompi 621 kelurahan Hikun tembus ke pasar Muara uya.
Walaupun tidak sampai 100 persen, akses jalannya pun sudah bagus dan masih mulus. Maklum saja, baru ada perbaikan dan perluasan jalan dari dinas PU provinsi.
Adalah desa Bongkang, salah satu desa di kecamatan Haruai yang 80 persen luas wilayahnya adalah perkebunan karet. Maklum saja, mayoritas pekerjaan warga desanya adalah petani karet.
Tahun 2016, desa yang dihuni sekitar 2.991 jiwa ini mendapat kucuran dana pembangunan dengan total Rp 1.604.329.000. Seperti desa lainnya, sebagian besar dana digunakan untuk membiayai pembangunan di bidang infrastruktur di 7 RT.
Dana yang bersumber dari APBD, Rp 954.932.000 dimanfaatkan untuk pembuatan pos kamling permanen di rt. 02 dan 03 di tahap I dan di rt. 04 di tahap II, masing-masing satu unit.
Bedah rumah warga kurang mampu dengan ukuran 4 x 6 m dengan anggaran biaya Rp 25 juta masing masing satu unit rumah di rt. 01 dan 02.
Bantuan untuk tempat ibadah langgar Baitul Mukarramah di rt 07 sebesar Rp 26,1 juta untuk membantu kelengkapan pembangunannya, rehab dan renovasi langgar Nurul Amaliah di rt 03 sebesar Rp 15 juta untuk penggantian atap dan cat, bantuan untuk langgar Raudhatul Muslimin di rt 02 sebesar Rp 15 juta untuk tempat wudhu dan wc.
Menurut kepala desa Bongkang, Gunawan, pihaknya juga membeli tanah dengan ukuran 35 x 60 m yang rencananya akan dibangunkan kantor desa. Lokasinya berada diantara Rt 01 dan 02. Areal tersebut masih sepi dan berada di ujung rt 01. Ia berharap dengan dibangunnya kantor desa ditempat tersebut, lambat laun areal disekitarnya akan ramai dan akan menjadi kawasan permukiman baru.
Dana APBD tersebut juga digunakan untuk membantu sarana dan prasarana belajar TPA anak- anak warga desa yang berada di rt. 01, 02, 03 dan 07. Masing-masing mendapat bantuan Rp 10 juta.
Pria muda ini berpendapat, pendidikan anak di usia dini sangat diperlukan untuk cikal bakal penerus pembangunan di desa mereka. “selain pemerintah, Kalau tidak kita warga Bongkang sendiri, siapa lagi yang memperhatikan pendidikan mereka” terangnya sambil tersenyum ramah.
Untuk menunjang akses ke kebun, di semua RT juga ada pengerasan jalan dengan sirtu, masing-masing sepanjang 400 m dengan lebar 1,5 m.
Sedangkan dana dari APBN sebesar Rp 649. 937.000 digunakan untuk jembatan ke kebun di semua rt kecuali rt 07. “ total panjangnya 74 m dengan lebar 1,5 m. Panjang di setiap rt bervariasi, mulai 8 m sampai 22 m” terang Gunawan.
Pembuatan jalan cor semen untuk gang, kebun dan kuburan di rt 05 dan 07 dengan total panjang 300 m. Perkerasan jalan dengan sirtu tahap I bertempat di rt 01,03,04,05,06 masing- masing 500 m dengan lebar 1,5 m. Untuk tahap II, sirtu jalan di rt 02 dengan panjang 600 m dan lebarnya 2 m.
“rata-rata untuk jalan ke kebun warga” Tandas Gunawan.(boel)