Satu Pekan Hasilkan Karet 100 ton lebih
Potensi perkebunan karet di desa Bongkang Kecamatan Haruai cukup besar dengan luas areal perkebunan karet warga seribu hektar lebih dan 80 persennya sudah berupa kebun karet unggul, sisanya masih kebun karet kampung.
Dalam satu minggu, Gunawan memperkirakan petani karet di desanya mampu menghasilkan lumb 100 ton lebih .
Gunawan fasih memperkirakan hasil karet dari perkebunan warga karena selain kepala desa Ia juga sebagai pedagang karet.
Penjualan karet oleh warga biasanya dilakukan seminggu sekali. Sebagian warga adajuga yang menjual karetnya setiap hari. Tetapi harganya lebih murah dibanding karet yang dijual seminggu sekali karena kadar airnya masih tinggi. Diakuinya, semenjak harga karet jauh turun dibanding beberapa waktu yang lalu, penghasilan warganya yang mayoritas petani juga ikut turun.
Meskipun demikian warga desanya tetap setia dengan profesi sebagai pekebun karet “kebanyakan hanya itu penghasilan warga desa mereka enggan beralih ke tanaman lain bahkan ketika membuka kebun barun yang ditanam ya karet lagi” jelasnya.
Gunawan tidak bisa menyalahkan apa yang dijalankan oleh warganya karena berkebun karet sudah dilakukan warga desa Bongkan sejak jaman dulu dan turun temurun hingga kini, bahkan warga menanam padi juga dislea-sela perkebunan karet yang ada.
Pada masa keemasan harga karet yang mencapai puuhan ribu rupiah perkilogramnya, warga Desa Bongkang terdongkrak tingkat kesejahteraanya, hingga kini kita masih bisa melihat bagaimana sebagaian rumah di desa ini merupakan rumah permanen dan tidak sedikit warganya yang memiliki kendaraan roda empat. (boel)