Meneropong sudut Jogya
Rombongan FKA- BKM( forum komunikasi antar BKM) kabupaten Tabalong juga perwakilan Bappeda dan dinas PU landing sekitar pukul 13.25 di bandara internasional Adi Sucipto.
FKA-BKM Tabalong kali ini melakukan study banding ke beberapa tempat di kota Jogyakarta, seperti mengunjungi BKM dan Bank Sampah, namun tulisan laporan perjalanan study banding ini akan kami sajikan dalam beberapa tulisan dari beberapa sisi yang menarik
Hari Pertama
Sekitar pukul 6.15 pagi aktifitas warga Jogja disekitar perempatan malioboro masih tampak lengang, sesekali lewat kendaraan dan pejalan kaki ataupun orang yang jogging, tak hanya d daerah banjar,orang jogja juga suka nongkrong diwarung dadakan.
Di beberapa titik jalan tampak rombong penjual gorengan dan minuman untuk menghangatkan badan sekaligus sarapan, Sekitar pukul 08.00 pagi aktitas warga nampak mulai meningkat.
Menariknya, walaupun termasuk dalam kategori kota maju, penggunaan sarana transportasi tradisional masih banyak digunakan warga seperti sepeda ontel,becak, dokar atau becak motor yaitu modifikasi becak dengan menggunakan mesin nampak lalu lalang membawa penumpang, lumayan karena moda angkutan yang satu ini ditempat kita (kalsel) dilarang oleh aparat kalau di sini justru di lindungi sepertinya untuk menujang pariwisatanya.
Di satu sisi, sarana ini mungkin lebih menarik bagi para wisatawan, mereka bisa menikmati perjalanan tanpa harus capek-capek jalan kaki. Yang lebih penting, tarifnya pun bisa dikatakan murah meriah dan bisa dijangkau oleh semua kalangan.
Tak lengkap rasanya kalau berkunjung ke kota gudek ini kalau tak mampir ke Malioboro, Salah satu destinasi wisata yang banyak dikunjungi para wisatawan baik dalam maupun luar negeri.
Dari sore keramaian sudah terlihat dikawasan ini dan setiap malam tempat ini selalu ramai d kunjungi, baik untuk berbelanja atau sekedar melihat keramaian, menikmati kuliner khas jogja sambil menyaksikan pentas seni ala seniman jogja.
Bagi anda yang berkantong tipis, jangan khawatir karena mulai dari kaos,kemeja,batik dan segala aksesoris khas jogja djual dengan harga yang relatif murah, Begitu pula makanannya, harganya masih bisa di jangkau pengunjung paling banter sama dengan harga makanan di banua.
Hal menarik lainnya adalah keramah-tamahan warga jogja itu sendiri, Baik para pedagang maupun penjual jasa transportasi, Mereka menawarkan jualannya dengan ramah dan terkesan sangat bersahabat keramahtamahannya inilah yang akan membuat Anda akan betah berlama-lama tinggal dikota ini.
Apa bila Anda senang berlibur keluar daerah ataupun berencana libur,tak ada salahnya anda berkunjung ke kota pelajar ini , Dijamin Anda tak akan menyesal……(bersambung)