Sejak dicanangkan program gerakan masyarakat meningkatkan mutu karet (gemas mekar) di Desa Wayau Kecamatan Tanjung tanggal 16 nopember 2015 oleh Bupati Tabalong H.Anang Syakhfiani hingga kini belum kelihatan hasilnya.
Bahkan peralatan bantuan kepada kelompok tani dan koperasi karet untuk memroduksi karet seet angin pun belum ada yang difungsikan, padahal nilai bantuannya bernilai miliaran rupiah.
Kondisi ini dipertanyakan Iwan Wong yang juga anggota tim gemas mekar, Ia mempertanyakan peralatan yang diberikan kepada kelompok tani dan koperasi karet ” nilainya miliaran rupiah tapi sampai sekarang tidak mereka operasikan bagaimana ini” ujarnya dengan nada bertanya.
Iwan sendiri mengaku meskipun dirinya anggota tim gemas mekar yang mengantongi SK Bupati Tabalong tapi tidak pernah diajak rapat , kekecewaannya bukan lantaran dirinya tidak diajak rapat tapi program yang menghabiskan uang yang tidak sedikit terkesan tidak serius di laksanakan dilapangan.
“kalau begini yang dirugikan justru masyarakat karena programnya tidak jalan” cetusnya.
Gemas mekar sendiri ketika dicanangkan dibarengi dengan penandatanganan MoU dengan Bank Kalsel untuk menyalurkan dana talangan sebesar Rp. 5 miliar kepada lembaga usaha ekonomi pedesaan dan pemilik pengolahan karet di Tabalong.
sayangnya dana sebesar itu yang dititipkan Pemkab ke Bank Kalsel pun tidak terserap maksimal untuk meningkatkan kesejahteraan petani karet.
Melihat kondisi yang tidak kondusif dalam tim dan terkesan kurang serius dalam bekerja , Iwan mengatakan dirinya menyatakan mundur dari gemas mekar. (lee)