20 Kades dan Camat Belajar Bumdes ke Yogya
Pembentukan Badan usaha milik desa (Bumdes) masih terseok-seok di bumi sarabakawa, dari 121 desa hanya 30 desa saja yang memiki Bumdes.
Padahal hampir semua desa memiliki potensi usaha yang bisa dikembangkan oleh Bumdes, dari sektor pertanian, perkebunan , pertambangan, peternakan, maupun usaha lainnya, lihat saja wilayah utara desa-desanya adalah desa dengan sumber daya alam yang melimpah alamnya yang relatif lebih tinggi juga berpotensi bagi peternakan dan perkebunan palawija.
wilayah Selatan potensi pertanian padinya luar biasa demikian juga dengan potensi perikanan air tawarnya, wilayah tengah kaya dengan peluang usaha perdagangan, sayangnya semua peluang tersebut belum bisa dimanfaatkan secara maksimal oleh desa untuk membentuk Bumdes.
“melihat daerah lain di Jawa bumdes dibangun dengan usaha-usaha yang kecil tapi mereka bisa tetap eksis dan terus berkembang” beber Kepala BPMD Tabalong, Syaiful Ikhwan kepada korankontras.net
pengetahuan inilah yang akan ditularkan ke desa-desa dalam membangun Bumdes, bagaiman desa membangun bumdes dari hal yang kecil kecil dulu, ia mencontohkan Bumdes yang dikunjungi bersama semua Camat dan 20 kepala desa di ring satu perusahaan tambang batubara itu adalah bumdes yang mengelola sampah.
“mereka mengambil peluang dengan mengelola sampah dan hasilnya diluar perkiraan kita, bumdes bisa terus berkembang” terangnya lagi.
20 kepala desa dan camat diberangkatkan perusahaan untuk belajar Bumdes ke Jogyakarta selama tiga hari (boel)