Akhirnya, setelah masa penantian yang panjang, kabupaten Tabalong berhasil memboyong piala Adipura buana, simbol penghargaan tertinggi untuk kebersihan kota.
Sejak tahun 1996 baru tahun 2016 ini piala ini singgah lagi di kabupaten Tabalong. Tentunya ini membawa kebanggaan tersendiri bagi warga Tabalong pada umumnya dan orang-orang yang terlibat langsung dalam kegiatan ini pada khususnya.
Tentunya semua orang sudah mahfum dengan siapa yang memberi andil besar dalam raihan keberhasilan ini. Petugas kebersihan atau biasa dijuluki pasukan kuning inilah ujung tombak dalam urusan bersih-bersih.
Setiap hari mulai pukul 06.00 wita sampai selesai mereka sudah turun kelapangan, kecuali hari minggu. Menurut Arbani (46), pegawai kontrak dinas kebersihan dan tata kota ada kepuasan tersendiri bahwa kerja keras mereka selama ini membuahkan hasil.
Hal senada juga diungkapkan oleh Arianto (38), pria yang sudah menjadi pegawai kontrak sejak tahun 2001. Menurutnya, mereka tidak hanya bekerja pada pagi hari tapi juga sore hari. ”tapi hasilnya sepadan”ujarnya puas.
Namun, salah seorang petugas kebersihan yang tidak bersedia namanya dikorankan meminta kepada pemda agar memperhatikan honor mereka. Menurut pria paruh baya ini, gaji yang mereka terima perbulan sekitar Rp.1,3 juta, sedangkan petugas kebersihan pasar honor perbulannya sekitar Rp. 1,5 juta. Padahal, pekerjaannya relatif sama saja. Syukur-syukur bisa dinaikkan sama dengan UMR daerah ujarnya lagi.
petugas kebersihan lainnya yang namanya juga tak mau disebutkan meminta agar mereka yang sudah bekerja lama bisa dinaikkan statusnya menjadi pns atau mendapat tambahan honor dibandingkan dengan yang baru masuk. (boel)