Desa Kasiau memiliki potensi wisata yang akan dikembangkan berupa embung/danau yang lokasinya sekitar 100 m dari jalan provinsi.
Lokasinya dekat dengan jalan raya sehingga mudah dijangkau oleh masyarakat.”tepatnya dibelakang SPBU”ujarnya lagi.
Rencananya, danau tersebut akan dibersihkan dan akan dibelikan perahu bebek, imbuh Kades.
Mujiono menjelaskan bahwa danau ini dibuat pada tahun 2001. Warga desa biasanya memanfaatkannya sebagai tempat untuk memancing. “17 Agustusan tahun kemaren kita bikin acara di danau tersebut, ternyata ramai pengunjungnya, mudah-mudahan ketika dikelola dan disediakan fasilitas pendukungnya danau tersebut bisa menjadi pilhan kunjungan wisata, minimal bagi desa Kasiau dan warga sekitar”ujarnya lagi.
Di banding danau di Tanjung Puri, danau ini relatif lebih aman dijadikan tempat bermain anak karena lebih dangkal.
Mujiono menambahkan bahwa untuk objek wisata Tanjung Puri, pihak desa pernah mengusulkan kepada kepala dinas Disporabud dan Pariwisata agar pengelolaannya diserahkan saja pada organisasi PKK desa Kasiau, dari pada terbengkalai dan tidak terurus seperti sekarang. “Tapi sepertinya pihak pemda tidak bersedia, entah apa alasannya” ujarnya lagi.
Di tanya mengenai kendala apa yang dihadapi saat ini, menurut kepala desa, hal yang menjadi permasalahan adalah masalah administrasi, khususnya di tahun 2016.
”Bisa di bayangkan, untuk satu kegiatan saja kita harus melengkapi pemberkasan sampai belasan jenis, bagaimana kalau sampai belasan item kegiatannya, tentu sangat berat” ujarnya berkeluh kesah.
Begitu juga masalah pencairan honor aparat desa katanya menambahkan. Tidak seperti dulu lagi, alurnya lebih panjang dan harus melengkapi persyaratan dahulu baru bisa dicairkan.
“sekarang, kalau mau gajian cepat ya aparat desa harus pro aktif, kalau tidak menyelesaikan administrasi jangan harap bisa gajian” ujarnya lagi. (boel)