Keberaadaan pabrik semen PT Conch di Kabupaten Tabalong akhir akhir ini menuai pro kontra di masyarakat bukan saja di Tabalong tapi juga di Kalimantan selatan.
Pro kontra keberadaan pabrik semen asal negeri China ini tidak lepas dari sepak terjangnya yang dinilai banyak melanggar aturan, dari soal keimigrasian, lingkungan dan angkutannya.
Beberapa waktu lalu sejumlah masyarakat yang peduli dengan kerusakan jalan akibat muatan yang berlebih sempat melakukan aksi sweping terhadap angkutan semen conch, akibatnya beberapa truk bermuatan berlebihpun ditahan dan dititpkan ke Polres Tabalong untuk dilakukan penindakan sesuai dengan aturan yang berlaku.
“bukannya jera mereka malah menjadi-jadi hampir setiap hari rombongan truk tetap melintas di jalan negara” terang Erni ketua LSM masyarakat peduli lingkungan.
Meskipun demikian Pemkab Tabalong menurut Bupati Tabalong, Anang Syakhfiani mendukung keberadaan PT Conch di Tabalong, pernyataan ini bertolak belakang dengan pernyataanya sebelumnya yang mengancam akan menutup pabrik semen tersebut.
“pemkab Tabalong mendukung dengan PT Conch tapi kami juga mengingatkan jika di Kalsel dan Tabalong ada regulasi atau aturan yang meski ditaati” terang Anang usai pertemuan dengan pimpinan PT Conch di aula pemkab Tabalong kami siang (9/6)
Dari pertemuan tadi menurut Anang ada kesanggupan dari PT Conch untuk melaksanakan empat poin yang selama ini menjadi masalah, seperti angkutan semen yang tonasenya melebihi kapasitas “ada kesanggupan dari pihak mereka untuk mentaati aturan tonase tersebut, maksimal 13 ton dan ini mulai berlaku tangal 16 juni nanti”tandas Anang.
Senada dengan Bupati, General manager (GM) PT. Conch, Mr.Wu menyatakan akan segera melakukan rapat dengan para distributor produknya untuk mentaati aturan angkutan tersebut (lee)