Desa Teratau sangat menginginkan ada sekolah menengah kejuruan (SMK) di wilayah mereka.
Keinginan ini tidak terlalu berlebihan bila melihat perhatian desa teratau dibawah kepemimpinan kades, Andung, terhadap duia pendidikan.
Menurut Andung, kepala desa Teratau, di desa mereka sudah ada sarana pendidikan, mulai dari pra sekolah sampai tingkat dasar menengah pertama sederajat.”alhamdulillah di desa kami sudah ada sarana pendidikan seperti PAUD, TK, SD maupun MTs. Untuk PAUD, TK dan MTs di bangun di tanah milik desa secara swadaya. Honor gurunya pun masih kita bantu, yaitu melalui PAD desa” ujarnya mengawali cerita.
Menurutnya, warga desa sudah menyadari akan pentingnya pendidikan. Pendidikan adalah salah satu sarana untuk memutus mata rantai kemiskinan.”cukup kita orang tua lah yang seperti ini, kalau bisa anak-anak kita kehidupannya lebih baik dari kita” ujarnya lagi. Disamping itu, katanya melanjutkan, dengan naiknya kesadaran warga ataupun anak untuk bersekolah, angka kejahatan juga ikut turun.”saat ini, di desa kita yang dulunya rawan dengan tindak pelanggaran hukum sekarang sudah jauh berkurang, kalau dihitung persen mungkin sudah mencapai 75% penurunannya”kata kades yang murah senyum ini antusias.
Menurut Andung, mereka berusaha agar di desa mereka bisa ada sekolah SMK, hingga pendidikan wajib belajar 12 tahun bisa terpenuhi tanpa harus keluar desa. “ jadi tidak ada alasan lagi anak-anak di desa kami atau desa sekitar untuk tidak melanjutkan sekolah sampai menengah atas. Karena saat ini apabila anak-anak mau melanjutkan sekolah ke SLTA mereka harus ke Muara Uya ataupun ke Jaro yang jarak tempuhnya lumayan juga jauhnya” ujarnya lagi. Bahkan sebagai bukti keseriusan mereka, kepala desa sudah 2 kali menghadap kepala dinas Pendidikan sewaktu di jabat oleh Erwan,SH. Saat itu memang ada rencana untuk membangun SMK di wilayah kecamatan Jaro dan diputuskan bahwa pembangunannya di sekitar kota kecamatan. “biarlah kita ngalah dulu karena itu di kecamatan, tentu lebih penting, tapi kedepannya kita tetap berharap di desa Teratau memiliki SMK sendiri. Bahkan desa bersedia menyediakan lahan untuk pembangunan sekolah tersebut ” pungkasnya lagi.
Kepala desa juga berharap agar ada uluran bantuan dari pemerintah daerah untuk renovasi gedung MTs yang sudah uyuh. Maklum saja, gedung sekolah MTs ini di bangun atas inisiatif warga secara swadaya dan honor pengajarnya pun di sisihkan dari PAD. Karena biaya yang dibutuhkan cukup besar, desa tentunya tidak mampu untuk mendanainya. Untuk di ketahui, jumlah murid yang sedang menuntut ilmu di MTs ini berjumlah 60 orang.(boel)