Tidak banyak pemuda sekarang ini yang memilih menjadi pengusaha atau peternak , pegawai negeri sipil atau pegawai diperusahaan swasta menjadi idaman bagi mereka.
Tapi tidak dengan Suyatno, pemuda dari Desa Simpung Layung kecamatan Muara uya ini memilih menekunni profesi sebagai peternak ayam ras atau ayam pedaging di kampungnya.
Membangun kandang ayam yang mampu menampung 5000 ekor ayam dimulainya sejak 5 tahun lalu, pemuda yang mengecap pendidikan hingga DIII ini mengatakan ingin hidupnya sukses tanpa harus bekerja di pemerintahan ataupun swasta.
Beternak ayam sendiri tidak seperti yang dibayangkan kebanyakan orang yaitu untung terus tapi kadang kala juga mengalmai kerugian jika harga daging ayam dipasaran sedang anjlok dalam satu tahun kita bisa panen sebanyak 6 kali dan tidak setiap kali panen kita mendaptkan untung tidak jarang kita juga rugiterangnya.
Sekarang ini beternak ayam tidak seperti awal-awal Ia memulai dulu jika dulu bisa dipastikan setiap panen kita bisa meraup untung tapi sekarang susah diprediksi keuntungannya terlebih dengan kondisi ekonomi yang sedang melemah seperti sekarang ini ujar pemuda yang biasa disapa yatno ini.
Banyak faktro penyebab peternak ayam tidak selalu untung saat ini salah satunya semakin menjamurnya peternak ayam di Tabalong bahkan di kalimantan Selatan sehingga ayam pedaging melimpah dipasaran itu yang membuat harga bisa sangat rendah dipasar.
Harga pakan ternak juga mempngengaruhi keuntungan peternak ayam disamping juga tingkat kematian ayam sebelum dipanen, menurut yatno penyakit ayam sekarang ini semakin banyak saja jika tidak mengelola dengan benar maka tingkat kematian ayam semakin tinggi bisa dipastikan peternak akan merugi.
Harga ayam melonjak dipasaran sangat dipengaruhi dengan permintaan yang tinggi biasanya permintaan tinggi saat saat tertentu seperti hari raya, natal dan tahun baru atau bulan maulid seperti sekarang ini.
Seperti mayoritas warga di Muara Uya , Yatno juga memiliki kebun karet tapi sejak beberapa tahun ini harga karet tak kunjung baik Ia memilih tidak menyadap lagi tapi disadakan kepada orang lain dengan cara bagi hasil itupun hasilnya tidak seberapa karena sekarang ini harga karet di kampungnya kisaran Rp.5.000 sampai Rp.6.000 saja perkilogramnya.
Ia berencana kembali membangun kandang untuk membesarkan usahanya meskipun tidak selalu untung tapi beternak ayam ras sudah menjadi pilihan usahanya terlanjur cinta dengan ayam mas ujarnya dengan senyum simpul.
Usaha yang ditekuni Yatno berimbas pada warga lainnya kini di kampungnya banyak warga yang juga beternak ayam ras seperti dirinya. (lee)