Sebagian wilayah di Tabalong masih endemis malaria, terutama di wilayah utara seperti Kecamatan Muara Uya, Jaro haruai dan Bintang Ara.
Satu orang penderita malaria meninggal dunia di rumah sakit H.Badarudin Tanjung Senin kemarin, pasien tersebut berasal dari Desa Binjai Kecamatan Muara Uya berusia 24 tahun.
Pasien penderita malaria sudah di rawat selama 13 hari di Rumah sakit daerah namun nyawanya tidak tertolong karena malaria yang menyerang adalah malaria ganas.
pasien terkena malarian jenis serebral dan itu tergolong malaria ganas yang menyerang otak korbannya jelas dr.Taufiqurrahman, direktur RSUD H.Badarudin Tanjung.
Pasien menurutnya sudah dirujuk e banjarmasin tapi yang bersangkutan tidak mau padahal sakitnya sudah tergolong parah.
Penyakit malaria terang Taufiqurahman masih menjadi penyakit yang banyak diderita warga Tabalong terutama mereka yang berada di wilayah utara wilayah yang mayoritas masih banyak hutannya.
Warga Desa Binjai mengira pasien adalah penderita demam berdarah sehingga sempat heboh di kalangan masyarakat tentagn DB yang merenggut nyawa warga mereka.
Perkiraan warga didasari usim hujan yang sudah mulai turun karena biasanya saat musim hujan seperti ini wabah DB merajalela termasuk di lingkungan mereka.
memang sama-sama dibawa oleh nyamutk tapi malaria berbeda dengan demam berdarahpungkas direktur (lee)