Bau busuk dan menyengat dari aktifitas perawatan sumur minyak milik PT Pertamina Tanjung mengganggu warga.
Puluhan warga yang tinggal di RT. 06 desa Masukau Kecamatan Murung Pudak harus menutup rapat-rapat rumah mereka untuk menghindari bau menyengat pada siang kemarin (30/09).
Kejadian Siang itu beberapa pegawai pertamina melakukan perawatan rutin T.18 di Desa Masukau dengan memasukan cairan khusus kedalam sumur dari cairan itulah bau menyengat menyebar kepemukiman penduduk yang jaraknya tidak sampai seratus meter dari lokasi.
beberapa warga langsung melayangkan protes kepada pegawai pertamina karena bau yang ditimbulkan, Madi (30) langsung meminta pegawai pertamina untuk mengatasi baunya.
“disini banyak anak balita dan orang tua tolong segera atasi baunya” pintanya kepada pegawai Pertamina.
beberapa orang yang mencoba melihat dari dekat hampir muntah-muntah karena baunya tersebut bukan itu saja mereka juga mengalami pusing.
kepala Desa Masukau Suhaimie meminta kepada Pertamina agar segera mengatasi masalah tersebut dan kedepannya supaya diperhatikan safety nya.
“aroma tersebut sangat mengganggu warga kami yang tinggal di dekat lokasi, Jangankan anak-anak, orang dewasa juga mual dan pusing mencium aroma tersebut.” jelasnya.
Pihaknya Menurut Suhaimie tidak bermaksud mengganggu aktifitas perusahaan, tapi tolong perhatikan bagaimana warga sekitar tidak terganggu ataupun merasa dirugikan dengan aktifitas Pertamina Tanjung.
Anang Pahrin , Pengawas Operasional bagian Stimulasi di lokasi kejadian mengatakan bahwa mobil penyedot cairan (yang menimbulkan bau busuk tsb) sedang menuju ke lokasi.
“mobilnya masih dijalan yang akan menyedot cairan ini” ujarnya.
sementara Ia juga tidak bisa menjelaskan masalah safety dari bak penampungan limbah B3 karena itu menjadi tugas bagian safety ditempatnya bekerja.
dari pantauan korankontras.net dilapangan terlihat bak untuk menampung cairan dibiarkan terbuka tanpa penutup sehingga bau yang ditimbulkan dari cairan langsung dibawa oleh angin kepemukiman warga. (boel)